-->

Data AIS Pada Kapal

Data AIS apa Saja ? Sistem AIS (Automatic Identification System) mengirimkan berbagai jenis data yang digunakan untuk identifikasi, pelacakan, dan komunikasi antar kapal serta dengan pengendali lalu lintas maritim. 

Data yang dikirimkan melalui Sistem AIS sangat penting untuk keselamatan pelayaran, pengawasan lalu lintas maritim, serta pengelolaan pelabuhan dan rute kapal. 

AIS KAPAL
AIS Kapal

Sistem AIS ini menyediakan informasi yang sangat berguna bagi kapal untuk berkomunikasi dengan kapal lain dan otoritas maritim, serta untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menghindari risiko kecelakaan.

Berikut adalah jenis-jenis data AIS yang umumnya dikirimkan oleh kapal:

1. Identifikasi Kapal:

Nama Kapal: Nama resmi kapal yang terdaftar.

Nomor MMSI (Maritime Mobile Service Identity): Nomor unik yang diberikan kepada setiap kapal atau stasiun pantai yang menggunakan AIS. Nomor ini berfungsi sebagai identitas utama kapal dalam sistem AIS.

IMO Number: Nomor identifikasi kapal yang diberikan oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO). Ini adalah nomor unik yang diberikan kepada kapal saat pertama kali terdaftar.

Jenis Kapal: Kode yang menunjukkan jenis kapal, seperti kapal penumpang, kapal kargo, kapal nelayan, kapal tanker, dll.

Panjang dan Lebar Kapal: Dimensi fisik kapal, yang membantu dalam menentukan ukuran kapal dalam konteks keselamatan pelayaran.

2. Posisi dan Kecepatan:

Posisi GPS (Latitude dan Longitude)

Lokasi kapal yang ditentukan berdasarkan data GPS. Ini adalah informasi inti dalam AIS, memungkinkan kapal untuk mengetahui dan mengirimkan posisi mereka secara akurat.

Kecepatan (Speed over Ground, SOG)

Kecepatan kapal relative terhadap permukaan tanah. Ini memberi informasi tentang berapa cepat kapal bergerak.

Arah Kapal (Course Over Ground, COG)

Arah kapal bergerak di sepanjang permukaan bumi. Ini membantu kapal lain dalam memprediksi pergerakan kapal.

Kecepatan dan Arah yang Diharapkan

Beberapa sistem AIS memungkinkan pengiriman informasi terkait dengan rencana kecepatan dan arah kapal yang akan datang, yang berguna untuk menganalisis dan merencanakan pelayaran lebih lanjut.

3. Status Navigasi:

Status Kapal: Informasi tentang status kapal seperti "berlayar", "berlabuh", "di pelabuhan", atau "tidak bergerak". Status ini membantu kapal lain atau stasiun pengawasan mengetahui apakah kapal sedang dalam perjalanan atau sedang berhenti.

Jenis Navigasi: Kode yang menunjukkan metode navigasi yang digunakan kapal, apakah manual atau otomatis.

4. Informasi Lain yang Terkait dengan Kapal:

Jarak Tertentu: Data tentang jarak dari kapal tertentu atau batas pelabuhan.

Tipe Muatan: Beberapa AIS dapat memberikan informasi terkait jenis muatan yang dibawa kapal, seperti apakah itu kapal penumpang atau kapal pengangkut barang berbahaya.

5. Informasi Kritis untuk Keamanan:

Sinyal Darurat: Jika kapal berada dalam keadaan darurat, AIS dapat mengirimkan sinyal darurat (misalnya, sinyal SOS atau sinyal evakuasi).

Sistem Peringatan Tabrakan: AIS memungkinkan kapal untuk saling memperingatkan jika ada risiko tabrakan atau interaksi yang berbahaya di jalur pelayaran.

Sinyal Perubahan Rute: Kapal dapat mengirimkan informasi tentang perubahan arah atau rute yang sedang diambil, memungkinkan kapal lain untuk menyesuaikan navigasi mereka.

6. Informasi Lain yang Terkait dengan Pengoperasian Kapal:

Tanggal dan Waktu: Waktu saat data dikirimkan. Ini penting untuk sinkronisasi data dan analisis trajektori kapal.

Informasi tentang Cuaca dan Kondisi Laut: Beberapa sistem AIS juga dapat terintegrasi dengan sensor cuaca atau informasi tentang kondisi laut, meskipun ini tidak selalu menjadi bagian dari AIS standar.

7. Data Mengenai Pelabuhan dan Tujuan:

Pelabuhan Tujuan: Kapal dapat mengirimkan informasi tentang pelabuhan atau lokasi tujuan mereka. Ini penting dalam manfaat penggunaan AIS untuk manajemen lalu lintas laut dan prediksi kedatangan kapal.

Pelabuhan Asal: Kapal dapat mengirimkan data tentang pelabuhan atau titik keberangkatan mereka.

8. Data Informasi Progresif:

Sistem Rute: AIS dapat terhubung dengan sistem perencanaan rute untuk memberikan informasi terkait jalur yang direncanakan kapal untuk dilalui.

Prediksi Kedatangan: Kapal dapat mengirimkan data yang berkaitan dengan waktu yang diharapkan untuk tiba di pelabuhan atau titik tujuan.

9. Penggunaan AIS di Stasiun Pantai:

Pemantauan Jarak Jauh: Stasiun pantai dapat menggunakan AIS untuk memantau pergerakan kapal di sepanjang jalur pelayaran tertentu, termasuk untuk memprediksi dan mengatur trafik laut.

Monitoring Keamanan dan Kepatuhan: Stasiun pantai menggunakan data AIS untuk memastikan bahwa kapal mematuhi peraturan navigasi yang berlaku di perairan internasional dan nasional.

10. Data Terkait Aktivitas Maritim:

Aktivitas Pelayaran: Data seperti pergerakan kapal yang tidak biasa, atau kapal yang memasuki area yang dilarang atau dilindungi, dapat dilaporkan melalui AIS.

Kegiatan Perikanan dan Komersial: Kapal nelayan atau kapal komersial lainnya dapat memberikan data terkait dengan aktivitas mereka, seperti penangkapan ikan atau operasi komersial yang berlangsung.

FAQ

Apa Fungsi Utama AIS ?

AIS mempunyai fungsi utama menguatkan dan memberikan identifikasi dan posisi kapal-kapal yang tidak selalu memungkinkan melalui komunikasi radio suara atau radar saja.Serta AIS juga memungkinkan untuk menghindari tabrakan Kapal.

Apa Fungsi Lubang AIS ?

Air Induction System (AIS) adalah sistem pengurangan emisi gas buang dengan cara menambahkan atau memberikan udara segar pada gas buang yang dilakukan dengan menginjeksikan atau menekan udara tersebut pada lubang pembuangan denagn fungsi mengurangi emisi gas hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO).

Baca Juga ;

LihatTutupKomentar