MANAJEMEN SISTEM KELAUTAN
Rabu, 12 April 2023
Tambah Komentar
Knowledge Management System (KMS) Kelautan dan Perikanan adalah sebuah
sistem pengelolaan data, informasi dan pengetahuan, yang dengan mudah
dapat diakses dan dimanfaatkan oleh pengguna dan pelaku bidang kelautan
dan perikanan.
Di antara bentuk KMS yang mudah dikenali oleh stakeholder adalah
pengembangan data center, nelayan pintar, dan Peta Prakiraan Daerah
Penangkapan Ikan (PPDPI) oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang) KP.
Demikian disampaikan Tukul Rameyo Adi, Kepala Balai Besar Penelitian
Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP), pada saat kegiatan
Workshop
“Implementasi Knowledge Management System Untuk Pengambilan Kebijakan Pembangunan Kelautan Dan Perikanan” di Jakarta (11/8).
“Implementasi Knowledge Management System Untuk Pengambilan Kebijakan Pembangunan Kelautan Dan Perikanan” di Jakarta (11/8).
Manajemen Sistem Kelautan dan Perikanan
KKP
Workshop yang diselenggarakan atas kerjasama BBPSEKP dengan Knowledge
Sektor Iniatitive (KSI) bertujuan untuk
(1) mengidentifikasi dan sinkonisasi kegiatan pengembangan KMS di Kementerian Kelautan dan Perikanan dan
(2) merumuskan strategi pengembangan Knowledge Managemen System (KMS) Kelautan dan Perikanan.
(1) mengidentifikasi dan sinkonisasi kegiatan pengembangan KMS di Kementerian Kelautan dan Perikanan dan
(2) merumuskan strategi pengembangan Knowledge Managemen System (KMS) Kelautan dan Perikanan.
Beberapa kegiatan KKP yang terkait dengan pengembangan KMS diantaranya,
(1) Pengembangan KMS KKP oleh Biro Perencanaan Sekretaris Jenderal KKP,
(2) Pengembangan knowledge repository oleh Pusat Data dan Informasi KKP (PUSDATIN
(3) Pengembangan data center, nelayan pintar, dan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) oleh Badan Penelitian dan Pengembangan KP
(4) Integrated catalogue sebagai embrio knowledge repository oleh BPSDMKP dan
(5) Pengembangan KMS Sosial Ekonomi oleh Balai Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.
(1) Pengembangan KMS KKP oleh Biro Perencanaan Sekretaris Jenderal KKP,
(2) Pengembangan knowledge repository oleh Pusat Data dan Informasi KKP (PUSDATIN
(3) Pengembangan data center, nelayan pintar, dan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) oleh Badan Penelitian dan Pengembangan KP
(4) Integrated catalogue sebagai embrio knowledge repository oleh BPSDMKP dan
(5) Pengembangan KMS Sosial Ekonomi oleh Balai Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.
Inisiasi pengembangan data center badan penelitian dan pengembangan kp
sudah dimulai pada tahun 2015 yaitu dengan mempersiapkan infrastruktur
dan data ware house.
Sejalan dengan hal itu, dalam pengembangan KMS kelautan dan perikanan perlu adanya sinkronisasi dan integrasi kegiatan-kegiatan tersebut sehingga kedepan diharapkan pengembangan KMS kelautan dan perikanan dapat mendukung pengambilan kebijakan untuk pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia.
Sejalan dengan hal itu, dalam pengembangan KMS kelautan dan perikanan perlu adanya sinkronisasi dan integrasi kegiatan-kegiatan tersebut sehingga kedepan diharapkan pengembangan KMS kelautan dan perikanan dapat mendukung pengambilan kebijakan untuk pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia.
Lebih lanjut menurut Rameyo, KMS yang akan dikembangkan oleh BBPSEKP
bertujuan agar dapat menjadi motivator, acuan dan alat yang memudahkan
semua peneliti BBPSEKP di dalam melakukan semua aktifitasnya secara
terintegrasi dan mutakhir.
Karena di dalam KMS itu sendiri akan memuat berbagai macam konten informasi baik mengenai informasi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh BBPSEKP, informasi penelitian yang sedang berjalan dan juga memuat tentang semua data hasil penelitian.
Karena di dalam KMS itu sendiri akan memuat berbagai macam konten informasi baik mengenai informasi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh BBPSEKP, informasi penelitian yang sedang berjalan dan juga memuat tentang semua data hasil penelitian.
Data, informasi, maupun pengetahuan dapat disimpan dalam bentuk
dokumentasi agar mudah ditelusuri bila dibutuhkan. Bagi pengetahuan yang
sifatnya tacit, sebaiknya diartikulasikan menjadi codified explicit
knowledge. Pengetahuan yang dapat disimpan memudahkan organisasi untuk
menelusurinya dan memanfaatkan di setiap kesempatan.
Belum ada Komentar untuk "MANAJEMEN SISTEM KELAUTAN "
Posting Komentar