Proses Pengeringan Bahan Baku Tepung Ikan
Senin, 29 Agustus 2022
PROSES PENGERINGAN BAHAN BAKU TEPUNG IKAN - Ada dua jenis alat pengering, yaitu alat pengering langsung dan alat pengering tidak langsung.
Tepung sebaiknya tidak dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi, karena penguapan air yang cepat menyebabkan keadaan ikan mendingin, semetode normal produk dipanaskan pada suhu 100˚C.
Tepung sebaiknya tidak dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi, karena penguapan air yang cepat menyebabkan keadaan ikan mendingin, semetode normal produk dipanaskan pada suhu 100˚C.
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terdapat dalam tepung ikan. Metode konvensional menggunakan alat pengering dryer.
Tepung basah yang keluar dari Squeezer masuk kedalam dryer melalui screw berjalan.
Tepung basah yang keluar dari Squeezer masuk kedalam dryer melalui screw berjalan.
PROSES PENGERINGAN BAHAN BAKU TEPUNG IKAN
Panas yang digunakan berasal dari uap yang dialirkan melalui pipa yang terhubung ke Boiler.
Alat pengeringan berbentuk seperti drum atau terowongan yang dipasang horisontal. Suhu pengeringan yang dibutuhkan antara 98˚-100˚C dan tekanan uap 4-6 bar.
Salah satu alat pengering tepung ikan |
Proses pengeringan berlangsung selama 2 jam dari awal proses produksi.
Pengeluaran tepung dari dryer dilakukan secara bertahap.
Sebelum dikeluarkan dari dryer, dilakukan pengecekan terlebih dahulu dengan cara membuka pintu dryer paling ujung kemudian tepung diambil dan diuji secara sensoris.
Ciri-ciri tepung ikan yang telah dapat dikeluarkan yakni butiran tepung tidak menggumpal dan tekstur tepung lebih halus.
Pengujian lain adalah menggunakan alat MC (moisture contents) meter .
Apabila kadar air mencapai (11% maka proses pengeluaran dari dryer dihentikan. Pengeluaran selanjutnya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Apabila kadar air mencapai (11% maka proses pengeluaran dari dryer dihentikan. Pengeluaran selanjutnya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Pengeringan yang kurang sempurna menyebabkan kadar air masih relatif sangat tinggi, hal tersebut mengakibatkan tepung mudah mengalami proses oksidasi yang dapat menyebabkan ketengikan dan tumbuhnya kutu pada saat penyimpanan.
Baca Juga
- Takaran Nutrisi Pakan Buatan
- Cara Membuat Pakan Ikan
- Pengepresan Bahan Baku Produk Tepung Ikan
- Penggilingan dan Mutu Tepung Ikan
- Proses Pengeringan Bahan Baku Tepung Ikan
- Bahan Baku tepung Ikan
- Memulai Usaha Pembuatan Tepung Ikan
- Cara Sederhana Membuat Tepung Ikan
- Pengolahan Limbah Perikanan
- Cara Penyimpanan Dan pengolahan Hasil perikanan
- Perbanyak Konsumsi Olahan Ikan
- Pengertian Pakan Buatan
- Cara Pembuatan Silase Ikan
- Pembuatan Silase dari Ikan Rucah
Menurut Hutuely, dkk. (1988), pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air sampai batas tertentu, dimana perkembangan mikroorganisme maupun kegiatan enzim-enzim dapat terhambat atau terhenti. Semakin lama waktu pengeringan, kadar air semakin turun.
Tepung ikan yang berbau tengik menandakan bahwa kualitas tepung ikan sudah menurun, demikian juga dengan kandungan gizinya.
Tepung yang terlalu kering akan mengurangi rendemen. Pada saat pengeluaran tepung ditambahkan antioksidan sebanyak 150 ml/1 ton bahan baku.
Menurut Murtdjo (2001), antioksidan merupakan suatu senyawa organik fenolis yang dipergunakan sebagai bahan baku makanan ternak.
Antioksidan mempunyai kesanggupan untuk menghambat proses oksidasi secara langsung maupun tidak langsung. Jenis antioksidan yang sering digunakan adalah Xantoquin.
Tepung yang terlalu kering akan mengurangi rendemen. Pada saat pengeluaran tepung ditambahkan antioksidan sebanyak 150 ml/1 ton bahan baku.
Menurut Murtdjo (2001), antioksidan merupakan suatu senyawa organik fenolis yang dipergunakan sebagai bahan baku makanan ternak.
Antioksidan mempunyai kesanggupan untuk menghambat proses oksidasi secara langsung maupun tidak langsung. Jenis antioksidan yang sering digunakan adalah Xantoquin.
Sumber : Modul Pembuatan Tepung Ikan dan Pemanfaatannya, BPPP Tegal.
Semoga Bermanfaat...