Ikan Bawal Bintang adalah salah satu jenis ikan konsumsi yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Keunggulan dari ikan ini terletak pada kemudahan dalam budidaya, waktu yang relatif singkat untuk mencapai ukuran konsumsi, serta harga yang cukup tinggi baik di pasar domestik maupun internasional.
Ikan bawal bintang merupakan spesies pelagis yang hidup di lingkungan terumbu karang, dekat pantai, serta di area berbatu di perairan tropis, mulai dari Indo-Pasifik barat hingga Pasifik tengah.
![]() |
Ikan Bawal Bintang |
Di Australia, ikan ini dapat ditemukan di wilayah barat daya dan bagian utara. Selain itu, populasi bawal bintang juga tersebar di Laut Merah, dari Afrika Barat hingga pulau Marshall dan Samoa, serta di bagian selatan Jepang dan selatan Australia.
Ikan bawal bintang menghabiskan seluruh siklus hidupnya di perairan laut yang bersih. Proses pemijahan ikan ini terjadi sepanjang tahun, dengan pola yang sering kali dipengaruhi oleh fase bulan, terutama saat bulan purnama.
Pemijahan biasanya berlangsung pada malam hari bersamaan dengan datangnya air pasang. Telur yang dihasilkan bersifat planktonik, sehingga dapat terbawa arus dan menetas di padang lamun atau di celah akar bakau sebelum akhirnya kembali ke laut terbuka atau tumbuh dewasa di area yang dipenuhi bunga dan karang.
Dalam budidaya ikan bawal bintang, ikan ini termasuk dalam kategori pelagis yang sangat aktif, karena selalu bergerak di permukaan air. Oleh karena itu, budidaya ikan ini memerlukan lokasi yang sesuai.
Selain itu, bawal bintang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan relatif mudah untuk dibudidayakan. Ikan ini banyak ditemukan di daerah tropis maupun subtropis.
Baca Juga ;
- Ciri ciri Ikan Bawal
- Peluang Bisnis Ikan Bawal
- Memancing Ikan Bawal
- Budidaya Ikan Bawal Bintang
- Ikan Bawal Brama
Penebaran Benih Ikan Bawal Bintang
Proses pembesaran Ikan Bawal Bintang dimulai dengan penebaran benih berukuran 5 cm dengan kepadatan 1000 ekor per jaring, menggunakan jaring berukuran 4x4x3 m³ dan mata jaring berukuran ¾ inci. Setelah dua bulan pemeliharaan, benih akan mencapai berat sekitar 80 gram dan kemudian dipindahkan ke jaring dengan ukuran 1 inci, dengan kepadatan 850 ekor per jaring.
Setelah ikan mencapai berat 200 gram, ikan akan dipindahkan ke jaring berukuran 1,5 inci hingga siap panen dengan berat antara 500 hingga 600 gram. Tempat pemeliharaan ikan Bawal Bintang menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA) berukuran 8x8 m yang dibagi menjadi empat petak pemeliharaan dengan ukuran masing-masing 4x4 m.
Pemberian Pakan Ikan Bawal Bintang
Frekuensi dan waktu pemberian pakan yang tepat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang optimal dan tingkat kelangsungan hidup yang baik, serta efisiensi penggunaan pakan. Dosis pakan yang diberikan dari penebaran awal hingga ikan mencapai berat 100 gram adalah sebesar 7%.
Selanjutnya, untuk ikan berukuran 100-200 gram, dosis pakan yang diberikan adalah 5%, sedangkan untuk ikan berukuran 200-300 gram, dosis pakan yang diberikan adalah 4%. Untuk ikan yang memiliki berat di atas 300 gram hingga mencapai ukuran panen, dosis pakan yang diberikan adalah 3% dari total biomassa ikan. Pakan diberikan dua kali sehari, berupa pakan buatan (pellet) dengan kandungan protein minimal 37%, dengan ukuran yang disesuaikan dengan bukaan mulut ikan.
Untuk memantau pertumbuhan ikan Bawal Bintang yang dibudidayakan dan menentukan jumlah pakan yang diberikan, dilakukan pengambilan data (sampling) setiap bulan. Selain itu, pemilahan ukuran (grading) juga dilakukan untuk menyamakan ukuran ikan agar tidak terjadi persaingan dalam hal pakan.
Bawal bintang merupakan jenis ikan omnivora yang mengonsumsi berbagai jenis makanan, mulai dari plankton, terutama diatome dan alga, hingga cacing merah, jentik nyamuk, serta udang kecil. Untuk ikan dewasa, pakan segar yang telah dicincang dapat diberikan, selain itu, pellet ikan juga merupakan pilihan yang baik.
Dalam praktik budidaya Bawal bintang, penting untuk melakukan pemilahan ukuran ikan. Hal ini disebabkan oleh sifat ikan yang sangat aktif dalam mencari pakan, sehingga ikan yang lebih kecil cenderung mengalami kesulitan dalam bersaing untuk mendapatkan makanan. Namun, perlu dicatat bahwa Bawal bintang tidak memiliki sifat kanibal seperti ikan Kakap putih dan Kerapu.
Untuk memahami pertumbuhan ikan Bawal Bintang yang dibudidayakan serta menentukan jumlah pakan yang diberikan, dilakukan pengambilan data (sampling) setiap bulan. Selain itu, dilakukan pemilahan ukuran (grading) dengan tujuan untuk menyamakan ukuran ikan agar tidak terjadi persaingan dalam hal pakan.
Pengendalian Kesehatan dan Lingkungan
Penyakit yang menyerang ikan Bawal Bintang umumnya disebabkan oleh bakteri, parasit, dan virus. Oleh karena itu, tindakan pencegahan sebaiknya dilakukan lebih awal, sedangkan pengobatan dilakukan ketika ikan menunjukkan gejala sakit.
Tindakan pencegahan yang dilakukan meliputi menjaga kebersihan lingkungan dengan mengganti dan mencuci jaring setiap bulan, memberikan pakan yang cukup baik dari segi jumlah maupun nutrisi, serta merendam ikan dalam air tawar. Pengobatan dilakukan melalui perendaman ikan, pemberian pakan yang mengandung obat, dan penyuntikan.
Pemanenan Ikan Bawal Bintang
Pemanenan dilakukan setelah ikan mencapai ukuran minimal 500 gram, dengan durasi pemeliharaan selama 6-7 bulan. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari ketika suhu relatif lebih rendah. Sebelum pemanenan, ikan Bawal Bintang dipuasakan (tidak diberi pakan) selama 12-48 jam.
Baca Juga;