Pembenihan Ikan Bawal Bintang - Perkembangan sektor perikanan budidaya, khususnya untuk ikan bersirip, telah menghasilkan komoditas unggulan di bidang budidaya laut. Salah satu contohnya adalah bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede), yang pertama kali ditemukan pada tahun 1801.
Ikan ini memiliki potensi biologis dan teknis yang menjadikannya cocok untuk dibudidayakan. Bawal bintang dikenal memiliki tekstur daging yang berkualitas, pertumbuhan yang cepat, serta tingkat kelulushidupan yang tinggi, melebihi nilai marginal produksinya.
Balai Perikanan Budidaya Laut Batam telah berhasil memproduksi benih dan ikan bawal bintang untuk konsumsi secara massal. Informasi ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pasar, meningkatkan produksi ikan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kegiatan pembenihan mencakup pemeliharaan induk, proses pemijahan, pemeliharaan larva, serta pendederan benih. Selain itu, manajemen pakan, kualitas air, dan penyakit juga merupakan aspek penting.
![]() |
Ikan Bawal Bintang |
Penyediaan benih ikan bawal bintang yang sesuai, baik dari segi jumlah, waktu, maupun kualitas, merupakan faktor krusial untuk memastikan keberlangsungan usaha pembesaran ikan kakap.
Upaya untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan tingkat kelulushidupan benih dapat dilakukan dengan mengatur kondisi lingkungan. Parameter lingkungan yang ideal harus tersedia dalam air.
Penurunan kualitas air dapat menyebabkan munculnya hama atau penyakit, menghambat pertumbuhan, mengurangi rasio konversi pakan, serta meningkatkan angka kematian, yang pada akhirnya berdampak negatif pada kualitas daging ikan bawal bintang.
Pemeliharaan Larva Ikan Bawal Bintang
Proses pemeliharaan larva ikan bawal bintang dilakukan dalam bak berukuran 6-10 m³, baik berbentuk bulat maupun persegi, yang terbuat dari beton atau fiberglas. Larva ditebar setelah menetas dengan sempurna, minimal 20 jam setelah pemijahan.
Padat tebar larva yang digunakan adalah 10 ekor per liter. Pemeliharaan larva menerapkan sistem air hijau dengan menambahkan fitoplankton Nannochloropsis ke dalam bak pemeliharaan.
Pakan alami yang diberikan adalah rotifera (Brachionus plicatilis), yang diberikan sebelum kuning telur larva habis, yaitu pada hari kedua.
Pakan alami selanjutnya adalah naupli artemia (Artemia salina) yang diberikan saat larva berumur 12 hari, jika diperlukan.
Pada umur larva 15 hari, artemia yang digunakan adalah artemia setengah dewasa hingga hari ke-20. Pakan buatan berupa pellet mulai diberikan pada umur 10 hari.
Pellet awal berukuran sekitar 200 mikron, dan ukuran pellet selanjutnya disesuaikan dengan bukaan mulut larva, dengan dosis yang diberikan hingga larva merasa kenyang.
Pemeliharaan Benih Ikan Bawal Bintang
Pendederan ikan bawal bintang dapat dilakukan dalam wadah yang terbuat dari beton atau fiberglass, yang dapat berbentuk persegi panjang maupun bulat. Kapasitas wadah berkisar antara 1-6 ton.
Kepadatan penebaran pada masa pendederan disesuaikan dengan ukuran benih. Kepadatan penebaran awal pendederan adalah 1.500 ekor/m3 dengan ukuran benih sekitar 2 cm atau berumur sekitar 22-25 hari.
Pakan yang diberikan dapat berupa ikan rucah segar atau pakan buatan (pellet). Jumlah pakan disesuaikan dengan ukuran mulut ikan. Pada tahap awal pemeliharaan, pemberian pakan dilakukan sesering mungkin, minimal 4-6 kali sehari, atau sampai ikan benar-benar kenyang.
Pengelolaan media pemeliharaan sangat penting untuk menjaga kualitas air di sekitar media agar ikan dapat tumbuh dengan optimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan merawat wadah pemeliharaan secara terus-menerus.
Pembersihan dasar wadah dapat dilakukan dengan penyiphonan, yang dilakukan setiap pagi dan sore setelah pemberian pakan. Untuk menjaga kualitas air tetap baik selama masa pendederan, diterapkan sistem air mengalir 24 jam dengan minimal 200%.
Meskipun ikan Bawal Bintang cenderung tidak bersifat kanibal, perbedaan ukuran yang signifikan dapat menyebabkan kematian pada larva/benih yang lebih kecil akibat digigit oleh larva/benih yang lebih besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyeragaman ukuran (grading).
Grading biasanya dilakukan pada akhir pembenihan atau awal masa pendederan dan seterusnya dengan waktu yang tidak tetap. Masa pemeliharaan benih ikan Bawal Bintang pada fase pendederan berkisar antara 10 hingga 30 hari, di mana biasanya benih dipanen pada ukuran 2,5 cm hingga 5 cm (siap tebar di KJA).
Baca Juga;