Makalah Fin Stabilizer
Minggu, 05 Maret 2023
PELAPISAN FIN STABILIZER/SAYAP PENYEIMBANG
PADA KAPAL BLUE FIN O1
DENGAN FIBRE GLASS
Hisyam Murtado *), Beny Salafudin *) , Teguh Eka wijaya **)
*) Teknisi Litkayasa Pelaksana
** ) Calon Teknisi
Litkayasa
ABSTRAK
Sayap penyeimbang/Fin stabilizer merupakan Bangunan Tambahan pada kapal
perikanan yang biasa digunakan oleh nelayan . Perawatan Sayap penyeimbang/Fin
stabilizer ini dilakukan disaat kapal berada diatas galangan atau DOCKING.
Docking Termasuk dalam agenda perawatan tahunan.Kebanyakan Kapal perikanan banyak menggunakan bahan dari kayu.Dan untuk menjaga kondisi kayu dari pelapukan maka di peerlukan pelapisan dengan dengan menggunakan fiber glass.
Docking Termasuk dalam agenda perawatan tahunan.Kebanyakan Kapal perikanan banyak menggunakan bahan dari kayu.Dan untuk menjaga kondisi kayu dari pelapukan maka di peerlukan pelapisan dengan dengan menggunakan fiber glass.
Kata kunci : Sayap penyeimbang/Fin stabilizer, Kapal, Perawatan
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
(Kondisi perikanan tangkap) skala
kecil (nelayan) yang menggunakan kapal/perahu tradisional yang umumnya mengunakan
dari bahan kayu. Agar kapal kayu mempunyai umur pakai yang lebih lama dan tetap
dalam keadaan laik laut maka kapal kayu perlu dilakukan pemeliharan yang
teratur.
Pemeliharaan kapal ikan dari bahan kayu merupakan salah
satu permasalahan, Kendala perawatan ataupun perbaikan kerusakan disebabkan pelapukan atau pembusukan dan retak
retak sering mengalami kerusakan lambung kapal terutama papan kulit yang berada
dibawah permukaan air laut, sihingga diperlukan teknologi untuk melakukan perawatan
dan perbaikan yang tepat guna. .
Salah satu perawatan dan perbaikan
kapal/perahu perikanan adalah dengan mengunakan serat plastic (fiber glass). Sebagai
bahan utama konstruksi kapal maupun digunakan sebagai bahan pelapis atau
pelindung kayu.Bahan serat plastik sebagai bahan pelapis kayu mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan bahan kayu yang tidak dilapis.
Dimana kelebihan kayu yang terlapis dengan
serat plastik (fibre glass) antara lain :
1). Kayu akan lebih awet.
2). Proses pelapukan dan pembusukan
kayu akan berkurang
3). Sifat pemuaian dan penyusutan kayu akan berkurang.
Pelapisan lambung kapal dengan serat
plastik mempunyai tujuan agar papan kulit tidak langsung terkena pengaruh dari
luar, dimana lambung kapal yang berada dibawah garis air terkena pengaruh air
laut sedangkan yang berada diatas garis air terkena pengaruh
udara dan sinar matahari, sehingga akan mencegah kerusakan lapisan kulit kayu.
Dalam rangka membantu kegiatan
nelayan tradisional untuk melakukan perawatan dan perbaikan kapal dengan menggunakan
serat plastik (fibre glass) sebagai bahan pelapis lambung kapal maka diperlukan
pengetahuan dan ketrampilan yang tepat guna sehingga diharapkan dapat
memperpanjang umur pemakaian kapal kayu serta menekan biaya eksplotasi dan meningkatkan penghasilan nelayan.
B. Tujuan
-
Memberikan
pengetahuan dan ketrampilan mengenai cara dan teknis pelapisan lambung kapal
yang baik dengan menggunakan serat
plastik ( fiber glass)
II.
BAHAN DAN PERALATAN
A. Bahan Utama Fibre
Glass
a.
serat
met
b.
Resin
c.
Aselator
d.
Catalist
e.
Roving
f.
Dempul
B. Peralatan Kerja
a.
Kwas
b.
Gayung
air
c.
Ember
sedang
d.
Majun
e.
Gelas
ukur (dipergunakan untuk mengukur kebutuhan Catalist
f.
Timbangan
dapur (untuk mengukur kebutuhan resin setiap 0,75 kg)
g.
Aseton
(dipergunakan untuk melarutkan resin atau merendam kwas cat yang telah
dipergunakan )
h.
Gerenda
amplas,digunakan untuk membersihkan media yang akan dilapisi Fiber glass
C.SARANA APUNG
- Kapal fiber = 10 GT.
- Ukr = 10 X 2.8. X 1.45 M
- Mesin Marine Engine Yuchai 32 PK
- Engine YC2115C : 2 silinder
·
Sistem
Konsumsi : Direct injection
·
Sistem
Pendinginan : semi tertutup Packing set
III. TEKNIS PELAPISAN
A. Pelapisan Lambung Kapal.
Pelapisan lambung kapal kayu dengan serat plastik (fibre glass)
dimaksudkan sebagai bahan pemisah atau pelindung lambung kapal terhadap air
laut (binatang tumbuhan laut) atau udara (kelembaban udara) sehingga dapat
mengurangi atau menghambat proses pelapukan kayu.
Adapun bahan kumpulan
fibre glass yang dipergunakan untuk pelapisan lambung kapal terdiri dari :
1.
Resin
: merupakan cairan yang berfungsi sebagai bahan perekat (persenyawaan ) dan pelarut lembaran serat met (serat
plastic)
2.
Aselator
: merupakan cairan yang dicampur dengan cairan resin sebagai bahan Pengeras.
3.
Catalist
: merupakan cairan yang dicampur dengan larutan resin dan aselator sebagai
katalisator bahan pembeku.
4.
Serat
met : merupakan lembaran serat plastic yang akan larut atau bersenyawa dengan
larutan resin. Ukuran lembaran met 455 berarti berat met : 455 gram/m2.
5.
Roving ( WR )
Contoh
Perbandingan antara bahan resin,aselator dan katalist sebagai berikut :
Komposisi bahan
Resin . : 1,0 kg
Aselator : 0,005
kg
Catalist : 5 cc.
Sedangkan untuk melarutkan lembaran
met (ketebalan bahan) yang berukuran 455 seluas 1,0 m2 membutuhkan larutan
resin sebanyak 0.75 kg.
Catatan yang perlu
diperhatikan :
Dalam
menggunakan komponen fibre glass ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1.
Apabila
komponen resin yang diperoleh dari suplaier atau distributor sudah dicampur
dengan komponen acelator sehingga menjadi larutan resin + acelator maka untuk
membuat larutan pelumur hanya tingal memberi komponen catalyst saja.
2.
Larutan antara resin dan acelator yang sudah
dicampur dengan katalist harus cepat dipergunakan, karena dalam waktu 20-30
menit akan membeku karena itu jangan menyampur larutan resin dan catalis apabila
pekerjaan belum dipersiapkan
B. Tahapan Pelapisan
Apabila lambung kapal (papan kulit) sudah
dianggap kering, penyusutan kayu
kecil dan papan kulit bersih maka pekerjaan pelapisan lambung kapal dapat dilaksanakan.dengan
beberapa tahapan kegiatan pekerjaan yang
harus dilakukan sebagai berikut :
1. Persiapan
pekerjaan.
a.
Potong lembaran serat met (serat met
biasanya berupa rol atau gulungan), menjadi lembaran lembaran dengan ukuran
0,5-1,00 m2
b.
Buat campuran resin dan acelator
sesuai kebutuhan
c.
Untuk pelumuran serat met seluas : 1,00 m2
diperlukan campuran (resin + acelator) dan catalyst dengan komposisi 0,75
kg resin 5 cc catalyst.
d. Membersihkan Media yang akan di lapisi
Fiber
2. Pelaksanaan
Pelapisan Fibre glass.
a.
Pelumuran
papan kulit seluas 1,0 m2 dengan larutan resin ( campuran resin
aselator dan catalyst) : 0,250 kg.
b.
Pelapisan
pertama pelumuran lembaran serat met seluas : 1,0 m2 dengan larutan
resin : 0,75 kg.
c.
Pelapisan
kedua pelumuran lembaran serat met seluas 1,0 m2 dengan larutan resin 0,65 kg. Demikian
pekerjaan pelapisan pertama dan kedua
pada posisi 1, posisi 2 dan seterusnya sehingga lambung kapal terlapisi dengan serat met.
d.
Diusahakan
pekerjaan antara pelapisan pertama dengan kedua selalu tumpang tindih ( lihat
gambar pelapisan fibre glass)
e.
Setelah
pekerjaan pelapisan serat met pada lambung kapal sudah selesai, rata dan kering
maka dilakukan pekerjaan pengecatanpada lambung kapal yang berada diatas
permukaan air laut (diatas sarat garis air) dengan nenggunakan cat warna.
f.
Lambung
kapal dibawah sarat garis air dilakukan pengecatan dengan cat anti fouling 24
jam sebelum kapal diluncurkan.
Catatan yang perlu
diperhatikan :
Dalam
pelaksanaan pelapisan fibre glass, kegiatan yang harus diperhatikan , antara
lain :
·
Setiap
pelapisan serat met sebaiknya menggunakan serat met seluas 1,0 m2 Dengan
larutan resin : 0,75 kg dengan tujuan untuk menghindari pembekuan resin yang
terlalu cepat dan untuk agar pekerjaan pelumuran serat met dapat menghasilkan
pekerjaan yang baik dan rata.
·
Apabila
pekerjaan serat met berhasil dengan baik dan rata maka serat met akan larut
(bersenyawa) dalam larutan sesin yang terlihat seperti kaca atau bening.
·
Waktu
pengerjaan pelumuran serat met dengan larutan resin diusahakan agar jangan
sampai terdapat gelembung udara dalam lapisan serat.
IV.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PELAPISAN
LAMBUNG KAPAL
A. KEUNTUNGAN
1. Dengan adanya lapisan pelindung atau
pemisah antara papan kulit kapal dengan
media air laut maka papan kulit akan
mengurangi pelapukan atau pembusukan.
2. Dengan tidak seringnya penggantian
papan kulit kapal akan menjamin kekuatan
konstruksi gading sehingga menyebabkan
umur pakai dari kapal kayu lebih lama.
3. Binatang atau tumbuhan laut tidak
begitu banyak menempel lambung kapal karena lapisan serat plastic mempunyai
sedikit pori pori kecil.
4. Penggantian papan kulit dapat dilakukan
3-5 tahun sekali dan pelapisan serat plastic
dapat menjamin kekedapan lambung
kapal.
5. Pengedokan kapal dapat dilakukan 1-2
tahun sekali untuk pemeriksaan poros baling
baling dan membersihkan lambung kapal
dari binatang atau tumbuhan laut.
6. Biaya pengedokan lebih ekonomis dalam
jangka waktu yang agak lama, sehingga
akan memperkecil biaya pemeliharaan
kapal selama umur pakai kapal.
B. KERUGIAN
1. Bahan serat plastic agak susah
diperoleh didaerah yang jauh dari kota besar dan
harganya agak mahal
2. Pengerjaan pelapisan plastic memerlukan
ketrampilan tersendiri, terutma dalam
pencampuran bahan pelarut serat
plastic.
3. Biaya pengedokan dan pelapisan lambung
kapal terasa lebih mahal dibandingkan dengan biaya pengedokan kapal dan
penggantian papan kulit.
DAFTAR PUSTAKA
-
General
purpose polyester Laminating Resin Singapore Highpolymer Chemical Products PTE,
Ltd, Singapore
-
Citrodijoyo,Sudarsono,
Tehnik galangan kapal dan dok1 Bagian proyek pengadaan buku Kejuruan Tehnik
Direktorat pendidikan Menengah kejuruan , Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
,Jakarta Pusat : NV SabdodadiJanuari 1983.