Upaya Menciptakan Kelompok Produktif Nelayan

Upaya Menciptakan Kelompok Produktif - Manusia  adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Sejak lahir manusia membutuhkan kasih sayang, persaudaraan dan kerjasama  dengan orang lain untuk dapat berkembang. 

Namun disisi lain, setiap orang ingin kebutuhan ekonominya terpenuhi. Manusia mengejar kepuasan dan kemakmuran bagi dirinya sendiri. 
Pertemuan Kelompok

Naluri untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya juga menjadi fitrah manusia yang normal. Secara utuh manusia memang harus diterima dalam fitrahnya sebagai insan sosial yang haus kasih sayang  dan persaudaraan, sekaligus juga mahluk ekonomi yang mengejar keuntungan bagi dirinya sendiri. 

Kelompok masyarakat merupakan gagasan rekayasa pengembangan yang menggabungkan kedua fitrah naluri itu secara serasi, tanpa harus mempertentangkannya.

Pengertian, Tujuan dan Manfaat Kelompok

A. Pengertian Kelompok Nelayan

Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang menyatukan diri dalam usaha-usaha di bidang sosial,ekonomi, yang tumbuh dan berkembang dari-oleh dan untuk anggota, dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya serta masyarakat sekelilingnya.

B. Tujuan Kelompok

Untuk memperingan beban permasalan individual dalam mencapai tujuan serta mengembangkan sikap setia kawan, kerja sama, dan kebersamaan.

C. Manfaat Kelompok

  • Mengenal antar pribadi.
  • Saling tukar informasi.
  • Adanya wadah untuk memcahkan persoalan/masalah pribadi.
  • Dapat saling memberi dan menerima.
  • Saling dapat menyelesaikan pekerjaan secara lebih efisien.
  • Untuk memperoleh perlindungan dan dukungan dari teman.
  • Memperingan beban dan tanggung jawab individu

D. Prinsip-prinsip Kelompok

  • Keterbukaan; Keanggotaan Kelompok dapat diikuti oleh siapa saja.
  • Keadilan; Adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi semua anggota.
  • Partisipatif; Adanya kesempatan yang sama dalam mengelola Kelompok.
  • Kesetaraan; Adanya persamaan kedudukan dalam memberikan pendapat, pengambilan keputusan dalam Kelompok.
  • Demokratis; Pengambilan keputusan dalam Kelompok didasarkan pada kesepakatan bersama.
  • Sukarela; Keanggotaannya tanpa paksaan.
  • Keberlanjutan; Adanya jaminan dan upaya

E. Kelengkapan Kelompok

Yang dimaksud dengan kelengkapan Kelompok adalah hal-hal yang dibutuhkan untuk menunjang berjalannya kegiatan Kelompok dalam mencapai tujuan. Pada tahap awal, kelengkapan Kelompok minimalnya terdiri dari :
  1. Pengurus Kelompok, Pengurus Kelompok adalah orang-orang yang diberi mandat oleh anggota untuk menjalankan kegiatan-kegiatan Kelompok.
  2. Aturan Dasar Kelompok, Aturan dasar Kelompok merupakan sesuatu yang harus ada di dalam Kelompok. Aturan aturan inilah yang kemudian menjadi rujukan atau pedoman dalam mengelola seluruh jalanya kegiatan Kelompok. Aturan  aturan dasar dalam Kelompok biasanya berupa Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga. Di samping aturan dasar, ada pula aturan-aturan yang sifatnya turunan. Contohnya adalah SOP, Surat Keputusan Pengurus, dan lain-lain.
  3. Kegiatan atau Program Kerja Kelompok Kegiatan Kelompok dapat dikategorikan menjadi dua. Kegiatan Kelompok yang bersifat rutin dan kegiatan yang bersifat temporal. Kegiatan yang bersifat rutin biasanya berkait dengan kegiatan kelembagaan. Contoh kegiatan rutin adalah Rapat Tahunan Anggota, Rapat Bulanan Anggota. Sedangkan kegiatan yang bersifat temporal biasanya berkait dengan program yang memiliki jangka waktu tertentu, serta tidak mesti melibatkan seluruh anggota.
  4. Administrasi Yang dimaksud adminitrasi Kelompok adalah kegiatan-kegiatan dalam lingkup pencatatan dan pendokumentasian berkait dengan operasional Kelompok. Perangkat organisasi Kelompok produktif : Rapat anggota, Ketua, Sekretaris, Bendahara, Pokja, Anggota. Susunan atau komposisi maupun jumlah perangkat organisasi Kelompok produktif dapat disesuaikan menurut kebutuhan dan perkembangan kegiatan Kelompok produktif dan perkembangan kegiatan Kelompok prodktif. Tidak menutup kemungkinan adanya pengangkatan karyawan karena beban perkerjaan yang makin banyak setelah melalui persetujuan rapat anggota.
Stuktur Organisasi Kelompok Produktif

Kelompok Produktif Nelayan

Kelompok Profuktif adalah suatu kelompok yang terdiri atas petani yang berpartisipasi aktif dalam mengelola kebun bersama, dengan agro-input cukup dan diwarnai dengan kegiatan intensifikasi, aktif mengikuti pelatihan dan aktif dalam program cicilan kredit untuk mecapai optimalisasi produksi melalui sitem kebersamaan ekonomi.

Masyarakat yang terdiri dari petani pekebun, nelayan, peternak, pengurus, pengusaha kecil dan sebagainya pada dasarnya tidak begitu sulit dimotivasi dan difasilitasi untuk membentuk  Kelompok memlaui proses dinamika tertentu. 

Sesuai dengan pengalaman, setiap Kelompok dapat berfungsi efektif terdiri atas 20-25 orang anggota yang memuliki kepentingan , kebutuhan dan keinginan yang relatif sama. Melalui proses dinamika Kelompok tersebut, dilakukan seleksi keanggotaan berdasarkan derajad kesamaaannya, menurut mata pencaharian, sosial budaya, pendidikan , pengalaman dan lain-lain.

Seluruh anggota produktif ini kemudian dibina dan dikembangkan lebih lanjut, baik dari aspek organisasi maupun usahanya. Pembinaan dan pengembangan dilaksanakan melalui berbagai pelatihan,pendampingan dan asistensi sehingga mereka menjadi keompok produktif yang berfungsi lengkap dan dinamis.

Selain itu Kelompok produktif dapat dijadikan wahana peningkatan dan pembinaan suber daya manusia (SDM) bagi masing-masing anggotanya. Strategi pembinaan melalui Kelompok produktif ini jauh lebih efektif daripada penyuluhan kepada ratusan bahkan ribuan anggota warga masyarakat.

Dengan jumlah anggota yang tidak terlalu banyak (20-25 orang), maka kemunikasi dan interaksi (saling tegur sapa secara intersif dan penuh empati) diantara anggota pasti lebih efektif dibandingkan cara dan volume komunikasi antar anggota yang berjumlah ratusan atau ribuan. Dengan kata lain, kebersamaan di antara 25 orang anggota akan lebih mudah dan lebih cepat ditumbuhkan.

Melalui program pelatihan, pendampingan dan asistensi secara bertahap dan kontinu sesuai kebutuhan atau perkembangan kegiatan usahanya, maka diharapkan tercapai hasil optimal berupa : 
  • SDM pelaku utama menjadi pandai dan profesional.
  • Organisasi pelaku utama kokoh, matap dan mandiri.
  • Produksi dan berkualitas prima.
  • Sistem keuangan transparan, efisien, efektif dan aman dalam kondisi ekonomi stabil.
  • Hubungan kerjasama di antara semua pelaku kemitraan semakin harmonis.

Prinsip Dasar Kelompok Produktif Nelayan

Membangun kebersamaan masyarakat haruslah didasarkan pada sikap, pandangan dan gagasan hakiki yang dijadikan pegangan untuk menghadapi, menjawab dan mengatasi segala persoalan/masalah yang menghadang.Sikap, pandangan dan gagasan hakiki tersebut adalah nilai-noilai persahabatan dan kesetaraan atau yang dikenal dengan istilah kemitraan. 

Kemitraan berasal dari kata “mitra”. Mitra berarti teman, sahabat atau kawan kerja, kawan senasib-sepenanggunan. Dengan dimikian kemitraan merupakan suatu jalinan hubungan persahabatan atau pertemanan dalam kerjasama yang berkesinambungan .

Kemitraan dapat diwujudkan bilamana individu-individu yang menjalin kerjasama menumbukan atau mengembangkan sikap dan rasa “saling terbuka, saling percaya dan saling membutuhkan”.Sikap saling terbuka, saling percaya dan saling membutuhkan dalam kebersamaan di antara individu – individu tersebut akan menumbuhkembangkan suatu Kelompok “homofilus”. Kelompok homofilus adalah Kelompok yang terdiri dari anggota-anggota yang memiliki banyak “kesamaan”, baik dalam hal status social, pendidikan, mata pencaharian, profesi, minat, kesenangan, keyakinan dan sebagainya.

Kemitraan pun diyakini sebagai salah satu upaya untuk menggerakkan potensi ekonomi. Kemitraaan merupakan hubungan antar pihak pelaku ekonomi yang didasarkan pada ikatan usaha yang saling menguntungkan, dan hubungan kerja yang sinergis. Kemitraan menjadi hubungan kerjasama yang mengedepankan prinsip saling menunjang, saling mendukung, saling menghidupi berdasarkan azas kekeluargaan, kebersamaan dan saling menguntungkan.

Konsep kemitraan dilakukan dengan  syarat-syarat keadilan, saling menguntungkan, saling ridho dan professional. Bila hubungan kemitraan tidak menghasilkan efisiensi dan efektivitas serta keuntungan bagi pihak-pihak yang bermitra, maka hubungan tersebut tidak dapat dilanjukan lagi. Sebaliknya kemitraan hendaknya mengarah kepada hubungan kerjasama 'win-win” atau sama-sama menang (saling menguntungkan).

Kelompok produktif dapat tumbuh dan berkembang apabila sesama anggota Kelompok telah menjalin kerjasama yang baik, adanay komunikasi, dan adanya rasa saling memahami kebutuhan anggota yang lain. Dalam kegiatan sehari-hari Kelompok produktif tidak dapat berdiri secara sendiri-sendiri, tertapi juga memerlukan bantuan dan kerjasama dengan Kelompok lain. Sehingga antar Kelompok sangat diperlukan adanya rasa kebersmaan dalam mewujudkan harapan bersama.

Ada sepuluh prinsif suatu Kelompok produktif untuk dapat tumbuh dan berkembang berdasar kebutuhannya:

  1. Kelompok adalah kumpulan orang, bukan kumpulan modal. Kelompok adalah kumpulan dari orang-orang yang mempunyai kegiatan dan tujuan yang sama. Titik terpenting dari Kelompok adalah keterlibatan orang-orangnya sebagai anggota bukan hanya merupakan sarana kumpulnya uang, barang atu yang lainnya sebagai modal.
  2. Kenggotaan bersifat terbuka dan sukarela. Kelompok Produktif beranggotakan orang-orang yang bersedia dengan sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Keanggotaan terbuka bagi umum, tidak ada batasan golongan tertentu yang dapat menjadi anggota Kelompok produktif. Siapapun dia, apapun jabatannya, berapapun umurnya, pekerjaannya, sukunya dapat menjadi anggota dengan syarat mau memenuhi hak dan kewajiban Kelompok tersebut.
  3. Tujuan Kelompok adalah untuk kesejahteraan anggota. Tujuan dibentuknya Kelompok produktif adalah untuk meningkatkan kesejahteraan/taraf kehidupan semua anggotanya, bukan hanya para pengurusnya atau orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan modal besar. Semua anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam menjalankan kegiatan Kelompok.
  4. Berprinsip dari, oleh dan untuk anggota. Dalam menjalankan kegiatan Kelompok produktif, ide/saran/usulan yang akan diterima adalah yang datanya dari anggota Kelompok itu sendiri, bekan dari pengurus maupun orang yang berkepentingan lain. Ide/usul/saran tersebut akan dijalankan oleh anggota dan hasil yang akan dirasakan juga oleh anggota itu sendiri.
  5. Mengadakan pertemuan secara rutin. Untuk berjalannya kegiatan Kelompok dengan lancar dan sesuai dengan tujuan, maka Kelompok perlu mengadakan pertemuan secara rutin. Pertemuan rutin ini merupakan sarana untuk saling memberikan masukan dari para anggota, menyampaikan hasil dan perkembangan yang telah diperoleh Kelompok dan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang sedang dialami. Dengan pertemuan ini, perkembangan Kelompok dapat dilihat, diketahui dan dirasakan oleh seluruh anggota Kelompok.
  6. Menciptakan usaha-usaha produktif bagi anggota. Selain pendidikan yang perlu dikembangkan, kegiatan yang bersifat produktif pun sangat perlu untuk dikembankan dalam suatu Kelompok produktif. Usaha produktif ditujukan untuk kelangsungan hidup Kelompok itu sendiri dan peningkatan pendapatan para anggota.
  7. Mengupayakan pendidikan secara terus-menerus. Setiap Kelompok produktif yang terbentuk diharapkan terus berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi guna mencapai tujuan meningkatkan kesejagteraan anggotanya. Oleh karena itu pendidikan bagi anggota Kelompok produktif sangat perlu dilakukan. Pendidikan dapat berupa kegiatn formal seperti pelatihan-pelatihan yang diadakan atas kerjasama dengan instansi lain atau pendidikan yang bersifat non formal seperti keterampilan yang diberikan oleh salah satu anggota yang mempunyai kelebihan di bidang tertentu misalnya menjahit, memasak, atau membuat kerajinan.
  8. Administrasi dan tatalaksana keuangan bersifat terbuka. Administrasi maupun tatalaksana keuangan suatu Kelompok produktif harus bersifat terbukan dan transparan bagi semua anggota Kelompok. Tidak hanya ketua atu pengurus yang berhak mengetahui tentang administrasi maupun kondisi keuangan Kelompok. Hal ini bertujuan agar setiap anggota Kelompok dapat merasa memiliki dan bertanggujawab terhadap Kelompoknya.
  9. Sebagai modal untuk berjalannlya kegiatan Kelompok produktif diusahakan adanya tabungan anggota dalam Kelompok. Tanungan ini dapatn dimanfaatkan untuk modal kerja kegiatan Kelompok yang menhasilkan, dan juga untuk membantu para anggota yang sedang dalam kesulitan. Selain itu juga sebagai sarana belajar bagi anggota untuk berhemat demi masa depannya.
  10. Kekuasaan tertinggi pada Rapat Anggota. Keputusan apapun yang akan diambil oleh Kelompok produktif harus berdasarkan kesepakatan dalam Rapat anggota, bukan hanya pengurus, berdasarkan kesepakatan dalam Rapat anggota, bukan hanya pengurus, pengawas atau orang-orang yang mempunyai kepentingan pribadi. Oleh karena itu setiap anggota wajib menhadiri rapat anggota, karena di sanalah tempat dan saat yang terbaik untuk mengemukakan aspirasi, ide, saran atau penyelesaian suatu masalah.
Sumber : Pengembangan Kelompok dan Sertifikasi, SCPP

Semoga Bermanfaat...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

           
         
close