DESAKAN AGAR MENTERI SUSI KELUAR KABINET MASIH MENGUAT

DESAKAN AGAR MENTERI SUSI KELUAR KABINET MASIH MENGUAT - Penyataan untuk mendepak menteri kelautan dan perikanan berasal dari wakil Sekjen PKB Daniel Johan. 

Dia menyarankan agar menteri susi pudjiastuti di depak dari kabinet kerjanya. Alasan dia meminta agar menteri susi di depak karena berdasarkan data menteri susi kayak dan pantas mendapatkan rapor Merah. Dia juga mengangap bahwa kinerja kementrian dan kelautan yang terburuk di kabinet kerjanya.

Salah satu yang menjadikan patokan Daniel Johan menyankan jokowi untuk mendepak menteri susi adalah adanya kebijakan tentang mengenai kapal penangkap ikan tuna milik nelayan. 

DESAKAN AGAR MENTERI SUSI KELUAR KABINET MASIH MENGUAT

MENTERI SUSI

Kebijakan tersebut dinilainya menghentikan nelayan kecil penangkap tuna menjadi terhenti. Dan akibat kebijakan tersebut banyak perusahan perusahan kehilangan dan kekurangan stock ikan tuna.

Sebenarnya penilaian tentang rapot merah terhadap kementrian kelautan dan perikanan salah sasaran. Karena di sisi Latin menteri susi pudjiastuti telah mampu menekan tentang praktek illegal fishing, unreported, unregulated (IUU ) dalam kepemimpinannya. 

Bahkan menteri susi mampu bekerja sama dengan menteri menteri keamanan, perikanan di dunia untuk memajukan sektor perikanan dan kelautan Indonesia.

Kabar terbaru tentang menteri susi pudjiastuti adalah dia mampu memecahkan rekor di kementrian Yang di pimpinnya dengan meraup penghasilan dari Penghasilan negara bukan pajak ( PNBP ) sebesar Rp. 360,86 milyard. Angka yang terbilang fantastic dan sangat mantap.

Bahkan di tangan menteri susi pudjiastuti menurut pelaksana tugas ( Plt ) direktur jenderal perikanan tangkap zulficar mochtar mengungkapkan pencapaian kkp di sepanjang 2016 cukup menggembirakan. 

Selain dari penerimaan PNBP juga produksi perikanan mulai meningkat dan yang paling membanggakan adalah peningkatan di nilai tukar nelayan. Dimana pada tahun 2016 angka nilai tukar nelayan naik 109. Dari nilai yang di canangkan 106 dan pada tahun 2014 sebesar 104.

Bagikan Artikel ini