NELAYAN TOLAK PROGRAM BANTUAN KAPAL
Kamis, 06 April 2023
NELAYAN TOLAK PROGRAM BANTUAN KAPAL - Program bantuan kapal untuk nelayan kecil di indonesia adalah salah satu program kkp untuk mempersiapkan sarana penangkapan ikan yang bisa lebih meningkatkan pendapatan ekonomi nelayan. Selain kapal, bantuan yang lainnya adalah alat tangkap nya juga akan sepaket dengan kapal.
Rencana pemberian yang belum terealisasi sudah mendapatkan penolakan tersendiri dari nelayan kabupaten cirebon.
Menurut salah satu nelayan mengatakan bahwa kapal bantuan yang akan di berikan oleh kementrian kelautan dan perikanan harus di kaji ulang. Pengkajian tersebut karena alasan bahan utama pembuatan kapal tersebut adalah fiber.
Dan menurut nelayan baham fiber tidak sesuai dengan kontur perairan pantura yang berpasir dan berlumpur. Bahkan alasan nelayan ini di amini juga oleh pegawai dinas perikanan dan kelautan perikanan kabupaten cirebon.
Ada yang keliru dengan pemahaman bahwa kapal fiber tidak sesuai dengan pantura dan kapal fiber bila bocor cuma bisa dipakai sekali saja berbeda dengan kayu kalau rusak bisa di tambal.
Perlu di ketahui bahwa bahan fiber sangat cocok di daerah lumpur dan berpasir karena resiko akan kebocoran bisa lebih kecil dan untuk masalah pemakaian yang sekali saja juga salah karena fiber juga bisa di tambalm dan cara penambalan tidak serumit dalam penambalan kapal kayu yang bocor. Penambalan cukul menyediakan met, resin dan katalis untuk bahan baku nya saja.
Sekali lagi perlu banyak sosialisasi kepada nelayan agar kemanfaatan kapal bantuan bisa benar benar mensejahterakan nelahan tidak.
Rencana pemberian yang belum terealisasi sudah mendapatkan penolakan tersendiri dari nelayan kabupaten cirebon.
NELAYAN TOLAK PROGRAM BANTUAN KAPAL
PROGRAM BANTUAN KAPAL |
Menurut salah satu nelayan mengatakan bahwa kapal bantuan yang akan di berikan oleh kementrian kelautan dan perikanan harus di kaji ulang. Pengkajian tersebut karena alasan bahan utama pembuatan kapal tersebut adalah fiber.
Dan menurut nelayan baham fiber tidak sesuai dengan kontur perairan pantura yang berpasir dan berlumpur. Bahkan alasan nelayan ini di amini juga oleh pegawai dinas perikanan dan kelautan perikanan kabupaten cirebon.
Ada yang keliru dengan pemahaman bahwa kapal fiber tidak sesuai dengan pantura dan kapal fiber bila bocor cuma bisa dipakai sekali saja berbeda dengan kayu kalau rusak bisa di tambal.
Perlu di ketahui bahwa bahan fiber sangat cocok di daerah lumpur dan berpasir karena resiko akan kebocoran bisa lebih kecil dan untuk masalah pemakaian yang sekali saja juga salah karena fiber juga bisa di tambalm dan cara penambalan tidak serumit dalam penambalan kapal kayu yang bocor. Penambalan cukul menyediakan met, resin dan katalis untuk bahan baku nya saja.
Sekali lagi perlu banyak sosialisasi kepada nelayan agar kemanfaatan kapal bantuan bisa benar benar mensejahterakan nelahan tidak.