Perikanan di Perbatasan Filipina Sangat Memprihatinkan

Perikanan di Perbatasan Filipina - Kepulanan sangihe adalah kepulauan yang berbatasan dengan filipina. Selama ini nelayan filipina banyak yang memasuki daerah perairan di indonesia. Karena luas laut dan banyaknya sumberdaya ikan di indonesia tidak menutup kemungkinan negara lain untuk mencurinya tidak terkecuali filipina.
Nelayan kita yang berada di kepulauan sangihe adalah nelayan dengan sumber daya yang melimpah. Tetapi kondisi sumber daya yang melimpah ini tidak diimbangi dengan kemajuan nelayan kepulauan sangihe dalan hal pendapatan. Sekilas tentang Perikanan di Perbatasan Filipina

Di kepulauan sangihe untuk menjual hasil tangkapan nelayan harus menjualnya ke pihak filipina. Nelayan kita harus berlayar menerobos perbatasan agar hasil tangkapan bisa laku dijual. Kenapa tidak menjual nya dni didaerah sendiri atau wilayah yang terdekat? Pertanyaan itu akan terjawab bila kita meliat sendiri kondisi nelayan kepulauan sangihe. 

Perikanan Di Perbatasan Filipina

Disana tak ada tempat pelelangan ikan yang ada cuma pasar ikan tradisional. Sedangkan pasar tradisional tidak bisa memuat semua hasil tangkapan nelayan.Perikanan di Perbatasan Filipina cermin nya adalah nelayan sangihe.

Belum lagi untuk menjual ke wilayah terdekat semisalnya manado atau bitung. Dengan biaya yang sama tetapi harga dibitung lebih murah 2 kali lipat dari harga di filipina.  Di bitung atau manado untuk harga sekilo ikan tuna dihargai dengan 35 ribu sedangkan di filipina harga perkilo ikan tuna bisa menembus harga 90 ribu.

Sebagai nelayan yang mengingkan hasil maka secara otomatis akan menjualnya ke filipina. Apalagi ada warga keturunan kepulauan sangihe yang berkewarganegaraan filipina masuk ke indonesia dan mengangkut hasil tangkapan nelayan. Lalu peran negara kita dimana? Apakah kita akan biarkan terus seperti ini?

Perikanan Filipina memang sedang bergeliat untuk terus berkembang. Walaupun sebagian produk hasil perikanan mereka dapatkan dari Indonesia.

Apalagi dengan ketegasan dari menteri susi menjadikan hasil perikanan filipina menjadi turun drastis.

Produk perikanan filipina yang biasa di hasilkan dari laut cina selatan dan perairan perbatasan dengan Indonesia di sikat habis oleh larangan Illegal fishing dan ketatnya pengawasan dari KKP.

lebih dari 50 persen perusahaan perikanan Filipina di Pelabuhan General Santos Filipina bangkrut akibat berkurangnya pasokan ikan dari Indonesia. Dan angka itu terus akan meningkat seiring dengan semakin ketatnya pengawasan di laut laut indonesia

ada beberapa Perusahaan filipina  cukup besar yang harus Gulung tikar antara lain : 

RD Tuna Ventures Inc, San Andres Fishing Industries Inc, Santa Monica Inc, Pamalario Inc, Starcky Ventures Inc, Virgo Inc, dan Kemball Inc.

Selain itu, lebih dari 100 perusahaan perikanan di Filipina anjlok usahanya dan terancam punah karena di ambang kebangkrutan.

Sebelum adanya ketegasan dari pemerintah Indonesia, perusahaan-perusahaan Filipina mendapatkan pasokan ikan dari Bitung atau melalui transshipment. Dan praktek curang yang lainnya.

Ikan yang didaratkan di Pelabuhan Bitung hanya sebagian kecil, adapun sebagian besarnya dibawa ke General Santos.


Perikanan Di Perbatasan Filipina

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

           
         
close