DISKUSI CANTRANG OLEH PERIKANAN UGM

DISKUSI CANTRANG OLEH PERIKANAN UGM - Diskusi Cantrang Departemen Perikanan UGM pada Tanggal 22 Januari 2018. Permasalahan akan cantrang telah membuat publik mulai bertanya tanya apa itu sebenarnya cantrang. Bahkan catrang Sampai masuk ke areal politik dan saat ini akedimisi akedimisi tak tinggal diam dengan permasalahan yang ada.

Salah satu yang gencar dalam menanggapi permasalahan cantrang adalah Pengamat perikanan dan kelautan, Ir. Sukardi MP,  Dia mengatakan bahwa peraturan menteri KKP tentang pelarangan cantrang dilakukan untuk upaya konservasi. 

Namun, dengan diperbolehkannya cantrang ini akan mengakibatkan upaya konservasi sulit dilakukan apalagi untuk perairan bagian utara Jawa. “Di Pantura,  alat tangkap nelayan adalah cantrang,” katanya.

DISKUSI CANTRANG OLEH PERIKANAN UGM

DISKUSI CANTRANG OLEH PERIKANAN UGM
Diskusi Cantrang UGM
Dengan adanya polemik polemik tersebut maka UGM sebagai salah satu universitas ternama mengawali diskusi cantrang untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah demi kemajuan di sektor perikanan dan kelautan

Catatan hasil diskusi

1. Penangkapan ikan dengan menggunakan cantrang telah lama dilakukan oleh nelayan mulai sekitar tahun 1970an, khususnya di Pantai Utara Jawa.

2. Apabila mengacu pada standar cantrang yang tertuang dalam SNI dan FAO serta mengacu pada jalur yang telah ditetapkan, maka tidak ada masalah dalam penggunaan alat tangkap cantrang, karena masuk dalam kategoi ramah lingkungan.

3. Perkembangan teknologi telah mendorong terjadinya modifikasi khususnya pada penggunaan tenaga mesin sebagai pengganti tenaga manusia dalam penarikan (hauling), panjang tali salembar, bukaan mulut cantrang dan ukuran jaring pada kantong, serta lemahnya penegakan hukum menyebabkan alat tangkap cantrang menjadi kurang ramah lingkungan 

4. Secara nasional, persentase jumlah penggunaan alat tangkap cantrang relatif kecil dibandingkan dengan alat tangkap yang lain, namun demikian di Pantai Utara Jawa persentasenya besar, 

sehingga memberikan kontribusi produksi ikan yang besar. Hasil tangkapan cantrang baik ikan target atau bukan target, telah memberikan manfaat yang besar bagi nelayan sendiri, industri pengolahan, baik industri kecil maupun industri besar.

5. Alat tangkap cantrang telah menjadi alat tangkap utama khususnya bagi nelayan di Pantai Utara Jawa,  yang melibatkan banyak pihak serta mempunyai multiplier effect  yang cukup luas, mulai dari penyerapan tenaga kerja yang cukup besar (nelayan, buruh pelabuhan, tukang angkut ) yang terlibat dari hulu hingga ke pengolah dan pengguna akhir. 

Pelarangan cantrang, yang pada awalnya bertujuan untuk kelestarian sumbrdaya ikan, namun telah memberikan dampak negatif terhadap perekonomian dan keresahan sosial yang cukup luas.

Rekomendasi

1. Peninjauan kembali terhadap pelarangan cantrang yang didasarkan atas kajian ilmiah secara mendalam dan komprehensif terhadap aspek teknis, aspek lingkungan, dan aspek sosial ekonomi. 

Kajian komprehensif terkait dampak kebijakan perikanan terhadap pelaku usaha, di sisi hulu, tengah dan hilir perlu dilakukan segera untuk solusi terbaik atas permasalahan sistem bisnis perikanan

2. Perlu dilakukan pengaturan kembali penggunaan alat tangkap cantrang, yang menyangkut standardisasi, spesifikasi alat, jalur penangkapan dan regulasi operasionalnya. Pelarangan penggunaan cantrang secara total belum menjadi pilihan terbaik untuk saat ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

           
         
close