Susi Penyebab Perusahaan Ikan Thailand Bangkrut

SUSI Penyebab Perusahaan Ikan Thailand Bangkrut - Dengan Banyaknya kapal Illegal fishing yang di tangkap dan di tenggelamkan setidaknya mengurangi pasokan Ikan ke negara pencuri ikan, Tak terkecuali Thailand yang banyak mencuri ikan akhirnya harus kalang kabut dengan di perketatnya dan di awasi laut indonesia.

SUSI Penyebab Perusahaan Ikan Thailand Bangkrut
SUSI PENYEBAB PERUSAHAN KAN THAILAND BANGKRUT
Berkurangnya pasokan bahan baku ikan yang di dapat oleh perusahaan pabrik tepung thailand menyebabkan pabrik banyak yang gulung tikar. 

Menurut para pemilik pabrik mereka merasakan dampak dari peraturan menteri kelautan dan perikanan republik indonesia yaitu ibu Susi pudjiastiti. 


SUSI PENYEBAB PERUSAHAN KAN THAILAND BANGKRUT

Hampir semua ikan yang dijadikan bahan baku berasal dari perairan indonesia. Dan kebanyakan para nelayan thailand mengambil ikan dengan cara illegal fishing atau mencuri ikan.

Thailand luas laut nya lebih kecil dari indonesia sebelum adanya peraturan tentang illegal fishing bisa menempati urutan ke tiga dunia sebagain produsen tepung ikan. Sedangkan indonesia yang mempunyai luas lautan lebih besar hanya bisa mengimpor dari luar negeri. 

Kondisi yang ironi seperti ini harus segera direspon oleh pemerintah. Dalam hal ini pemerintah juga harus menggandeng UMKM untuk mengelola peluang pasar tepung ikan. Posisi pertama masih di pegang oleh Peru sebagai produsen tepung ikan dan produknya sudah mengisi 23 persen dari kebutuhan dunia.

Dengan banyaknya perusahaan thailand yang gulung tikar seharusnya para pengusaha di indonesia untuk lebih tanggap dan langsung mengelola bahan baku ikan yang melimpah, 

Dan pemerintah bisa membuka akses sebesar besarnya untuk memajukan perikanan dengan memberi nilai tambah pada produk ikan berupa tepung ikan dengan memberikan penyuluhan dan bantuan mesin pembuat tepung.

Belum ada Komentar untuk "Susi Penyebab Perusahaan Ikan Thailand Bangkrut"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

           
         
close